Supermoon
Pernahkan kalian melihat bulan
dengan ukuran yang lebih besar dari biasanya? Ya, itulah supermoon. Supermoon
bukan istilah dalam astronomi melainkan istilah dalam astrologi. Di kalangan
astrolog, supermoon biasanya dikaitkan dengan adanya kekuatan jahat atau
bencana. Supermoon adalah fenomena dimana Bulan pada fase purnama terlihat
lebih besar. Sedangkan menurut para ahli astronom, supermoon adalah sebuah
fenomena yang terjadi saat purnama dan bersamaan dengan waktu perigee (posisi
bulan berada di titik terdekat bumi).
Supermoon terjadi karena Bulan pada
fase purnama berada di titik perigee serta posisi Bumi, Bulan, dan Matahari
berada pada satu garis lurus. Hal ini berkaitan dengan Hukum Kepler yang
mengatakan bahwa lintasan benda langit berbentuk elips, sehingga suatu saat
benda langit akan mengorbit terhadap pusatnya dengan berada pada titik
terdekat. Dalam hal ini, bulan mengorbit bumi sehingga mempunyai titik terdekat
bumi yang disebut perigee dan titik terjauh bumi yang disebut apogee. Biasanya,
Supermoon akan lebih besar 8-16% dan lebih terang 16-30% sehingga Bulan akan
menjadi bola batu raksasa dilangit pada saat itu. Fenomena ini jarang terjadi,
karena hanya satu kali dalam 14 bulan. Sebagian orang percaya bahwa supermoon
dapat menimbulkan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan pasangnya air
laut. Sehingga tidak sedikit orang yang percaya dan merasa takut akan fenomena
ini. Menurut NASA, Supermoon tidak menyebabkan bencana alam dan hanya menaikan
permukaan air laut beberapa inchi saja. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh
gaya gravitasi bulan
Semua yang dipercayai masyarakat tentang
bencana alam akibat Supermoon selama ini tidak dapat dijelaskan dengan ilmiah.
Supermoon hanya menimbulkan dampak yang sangat kecil, seperti gelombang pasang
air laut. Maka dari itu, sebelum kita mempercayai sesuatu, kita harus
membuktikannya terlebih dahulu. Belum tentu apa yang kita percayai selama ini
benar adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar